Asal Mula Malaikat
Narkotika berasal dari tanaman yang menghasilkan zat yang bersifat menidurkan seperti candu, ganja, dan cocaine. Candu mengandung morfin dan heroin, ganja mengandung zat halusinogenik, sedangkan cocaine digunakan sebagai obat perangsang. Penyalahgunaan narkotika dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikis serta berbagai efek negatif lainnya bagi kesehatan.
Asal Mula Penyalahgunaan Zat Narkoba – Narkoba, sebuah topik yang selalu menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran di masyarakat. Tidak hanya sebagai masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai masalah sosial dan hukum yang serius. Untuk memahami bagaimana narkoba telah menjadi masalah global, penting untuk menjelajahi asal mula dan sejarah penggunaannya. Mari kita lihat jejak sejarah dari peredaran narkoba. Penyalahgunaan zat narkoba telah menjadi masalah yang meresahkan dalam masyarakat modern. Namun, sedikit yang mengetahui asal mula dari keberadaan zat-zat tersebut dan bagaimana penyalahgunaan tersebut mulai menyebar. Asal mula penyalahgunaan zat narkoba dapat ditelusuri kembali hingga zaman kuno, dimana penggunaannya awalnya digunakan untuk tujuan medis atau ritual.
Baca Juga : Pentingnya Sosialisasi tentang Bahaya Narkoba
Sejak saat itu, penyalahgunaan zat narkoba terus berkembang dan menyebar ke seluruh dunia, menimbulkan dampak negatif yang serius dalam masyarakat. Hal ini memicu perjuangan keras dari pihak berwenang dan organisasi internasional dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan zat narkoba.
Penyalahgunaan zat narkoba pertama kali tercatat dalam sejarah pada zaman Mesir kuno, dimana zat-zat seperti opium digunakan untuk keperluan medis dan juga dalam upacara keagamaan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan zat narkoba tidak lagi terbatas pada keperluan medis atau ritual, melainkan telah menyebar menjadi aktivitas rekreasional yang merugikan.
Peran Kolonialisme dalam Perdagangan Narkoba
Era kolonialisme memainkan peran besar dalam peredaran narkoba. Misalnya, Perusahaan Hindia Timur Belanda membawa opium dari India ke Cina. Perusahaan-perusahaan kolonial Eropa juga memperluas perdagangan opium ke Asia Tenggara.
Asal Mula Bhinneka Tunggal Ika
Mengutip dari buku Indonesiaku Bhinneka Tunggal Ika yang ditulis Isra Widya Ningsih, dkk. Kutipan frasa Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam Kakawin Sutasoma pada pupuh 139 bait 5, berikut bunyinya.
Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen
Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa
Bait tersebut menjelaskan Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Walaupun Buddha dan Siwa berbeda tetapi mereka dapat dikenali. Sebab kebenaran Siwa dan Buddha adalah tunggal. Berbeda tetapi tungga, sebab tidak ada kebenaran yang mendua.
Dari bait di Kitab Sutasoma itulah terlahirnya semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika. Jika diterjemahkan tiap kata, bhinneka artinya beraneka ragam, tunggal berarti satu dan ika berarti itu. Yang mencerminkan kebergaman, baik suku bangsa, agama, ras antargolongan.
Modal inilah terbentuknya satu persatuan dan kesatuan Indonesia.
Perkembangan Penggunaan Narkoba di Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan, penggunaan narkoba terus berkembang di berbagai belahan dunia. Opium menjadi sangat populer di Tiongkok dan Asia lainnya. Pada saat yang sama, alkohol juga menjadi zat yang umum dikonsumsi di Eropa.
Narkoba dalam Sejarah Kuno
Penggunaan narkoba tidaklah baru. Bahkan, zat-zat terlarang seperti opium telah digunakan ribuan tahun yang lalu. Sejarawan menemukan bukti penggunaan opium sejak 3400 SM di Mesir kuno dan Sumeria. Di Tiongkok kuno, opium juga digunakan untuk tujuan medis dan rekreasi.
ASAL USUL DAN SEJARAH BATU SIAM
Batu Siam atau lebih dikenal Merah Siam. Nama batu akik siam ini cukup melegenda di Indonesia bahkan juga beberapa orang tua jaman dahulu terlebih mereka yang hoby batu akik senantiasa menyandingkannya dengan batu merah delima serta dikira sebagai batu bertuah serta berkhadam.
BATU MERAH SIAM sama dengan batu akik berdaya magis tinggi yang datang dari alam ghaib. Sesungguhnya dari penampilan luar batu siam nyaris serupa atau sama persis dengan batu merah delima. tetapi ada ketidaksamaan yang begitu mencolok yaitu tentang keyakinan, beberapa orang yang yakin kalau batu merah delima tak dapat di perdagangkan secara bebas lantaran batu merah delima adalah satu pusaka mulia yang datang dari beberapa pendahulu, hingga tidak kebanyakan orang dapat mempunyai batu itu. Sedang untuk batu akik siam, batu ini memanglah mempunyai kemampuan ghaib walau demikian dapat di perdagangkan secara bebas.
BATU SIAM banyak disukai oleh orang orang dari semenanjung Melayu, terlebih yang berjiwa dagang, Batu Siam (merah siam) banyak di dapatkan di negara Siam (Thailand). Terkecuali di lokasi itu, batu siam ini dapat di dapatkan di banyak wilayah asia tenggara, termasuk juga Indonesia.
JENIS DAN MACAM BATU SIAM
1. Batu Siam Bangkok2. Batu Siam Rose3. Batu Siam Kapas4. Batu Siam Pecah Seribu5. Batu Siam Retak Seribu6. Batu Siam Darah7. Batu Siam Birma
Harga bahan/bongkahan batu siam ini meraih 1. 900. 000 per kilonya. Untuk batu siam dengan Dimensi 12 x 9 x 5 mm dijual seharga 1. 350. 000. Sedang harga termahal batu ini meraih Rp. 58. 000. 000. CIRI CIRI BATU SIAM ASLI yakni :
• Bentuk bulat seperti telur ayam serta diatasnya mempunyai kubah
• Warna merah tembus cahaya
• Apabila memakai kaca pembesar tampak didalam batu ada guratan garis2 mineral, ciri ini sudah pasti tak di temui dalam batu sintetis/buatan
• kandungannya keras yakni 9 taraf mohs
• Bila batu di ketuk dengan besi bakal menyebabkan nada yang padat. CARA MERAWAT/PERAWATAN BATU SIAM
• Bebaskan cincin batu siam anda, rendam dengan air sabun (yg sifatnya menyingkirkan minyak serta debu yang nempel cukup kuat).
• Bersihkan sisi dalam serta luar dengan air kombinasi sabun dengan sikat gigi.
• Sesudah semua telah beres serta rata terlebih di bagian pengunci batu baik berbentuk gigi atau tanam (dilep),
• Langkah paling akhir yakni mencuci dengan air bersih, keringkan serta taruh (idealnya masukan dalam plastik klip, lumayan kedap udara).
Kitab Sutasoma merupakan karangan Empu Tantular pada abad 14 M. Kakawin Sutasoma adalah peninggalan berupa karya sastra dari kerajaan Majapahit.
Kakawin dalam bahasa Jawa kuno berarti syair. Kitab ini ditulis dalam bahasa Jawa kuno dan menggunakan aksara Bali.
Kitab Sutasoma telah ditulis kembali di atas daun lontar pada tahun 1851 dengan ukuran sebesar 40,5 X3,5 cm. Meski demikian, tidak diketahui siapa yang menuliskannya ulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari buku Pesona & Sisi Kelam Majapahit karangan Sri Wintala Achmad, Kakawin Sutasoma bertuliskan tentang "Mangkang jinatwa kalawan Siwatattwa tunggal bhinneka tunggal ika tan hanadharmma mangrwa".
Kitab ini digubah di bawah naungan Sri Ranamanggala. Gubahan dilakukan pada sekitar tahun 1365-1369 saat pemerintahan Hayam Wuruk.
Gubahan tersebut sangat penting karena memuat ide-ide religius, khususnya tentang agama Buddha Mahayana dan hubungannya dengan agama Siwa.
Kitab Sutasoma adalah sebuah karya sastra yang unik karena cerita tokoh keturunan Pandawa telah diganti menjadi kisah Buddhis. Di dalamnya terdapat kisah hidup Sutasoma yang berpola cerita hidup Buddha dan kisahnya diambil dari cerita faktual.
Kakawin Sutasoma juga cenderung memaparkan peringatan tentang timbulnya gejala-gejala pertentangan antara keraton barat (Kusumawardhani/Wikramawardhana) dengan keraton timur (Bhre Wirabhumi). Pertentangan kedua keturunan Hayam Wuruk ini kemudian meletus menjadi perang secara bertahap yang dikenal sebagai Perang Paregreg.
Kitab Sutasoma berisikan pula anjuran agar pertentangan kedua kubu ini diselesaikan secara damai berdasarkan prinsip Buddhis. Kakawin ini juga menggambarkan bahwa Hayam Wuruk adalah penjelmaan raja Buddhis yang ideal.
Namun, karena Kakawin Sutasoma bersifat sangat mendidik, kitab tersebut tidak begitu digemari di Bali hingga saat ini.
Simak juga asal mula semboyan Bhinneka Tunggal Ika dari Kitab Sutasoma, di halaman berikutnya. >>>
ASAL USUL DAN SEJARAH BATU SIAM
Revolusi Industri dan Munculnya Narkotika Modern
Revolution industri membawa dengan itu produksi massal dan distribusi obat-obatan sintetis baru seperti morfin, kokain, dan heroin. Obat-obatan ini awalnya dianggap sebagai obat mujarab untuk meredakan rasa sakit, tetapi kemudian digunakan secara tidak benar untuk tujuan rekreasi.
Abad ke-19: Periode Penggunaan Massal Opium
Pada abad ke-19, penggunaan opium mencapai puncaknya di Cina. Praktik merokok opium menjadi epidemik di kalangan masyarakat Cina, yang mengakibatkan keruntuhan sosial dan ekonomi yang serius.
Sejarah Singkat Feng Shui
Feng Shui adalah konsep kuno yang berasal dari Tiongkok dan telah memiliki sejarah setidaknya selama 3.000 tahun yang lalu dan bahkan konsep ini mungkin telah digunakan sejak 6.000 tahun lalu. Konsep Feng Shui berkaitan dengan tata ruang bangunan dan ruang dan juga penempatan barang dalam suatu lingkungan untuk mencapai keselarasan dan keseimbangan. Feng Shui sendiri berasal dari kata "Feng" yang dalam bahasa tiongkok berarti 'angin' dan “Shui” yang diartikan sebagai 'air' sehingga jika digabung maka fengshui berarti "jalan angin dan air."
Konsep Feng Shui rumah bermula sejak awal ketika orang ingin memelihara hewan ternak dan bercocok tanam. Konsep Feng Shui awalnya digunakan untuk mengidentifikasi tempat tinggal yang aman di mana keluarga bisa berkembang, mendapat keberuntungan dan juga untuk menemukan tempat pemakaman terbaik untuk kerabat keluarga, tetapi seiring berjalannya waktu, konsep ini digunakan dan menjadi bagian dari seni desain interior pada tata letak dan penataan bangunan rumah modern.